Bagian Pertama

 

SUATU SORE DI QUEENSBAY

Semilir angin berirama rindu
mendayu menyusup menyusuri sukmaku
takzim memandang ketenangan lautmu

riak-riak air laut lembut menyisir pantai
deru rapid, taksi dan pengunjung jusco mall tak mengusik ketenanganmu
nun jauh di sana penang bridge merentang melintasi air
kedamaian sore yang tak terlupakan

kerinduan begitu pekat berlagu
menjilma annie's song di telingaku
kutahu itu lagumu
yang kau kirim lewat dawai cintamu

Penang, Juni 2010 

 

SENYUMMU
: 4264/ PAF

Hirup napas kotamu
dalam alunan aroma kopi pagi hari
tirai tergulung
melesat ke lorong waktu

Senyummu merekah di ujung pagi
langkah gempita menyongsong hari
saat mimpi-mimpi terasa berarti
kidung cinta melantun syahdu
hingga jalan terantuk batu
mimpi-mimpi tergugu beku
tinggalkan kenangan
menggores kalbu

Tahun windu berlalu
senyummu masih diam di situ
mengilhami setiap langkahku
untuk terus melaju
waktu telah mengajariku
bagaimana memaknai cintamu

Yogya, 29 April 2014

 

CINTA LAMA

Rembulan separuh

bertahta angkuh di langit kotamu
embus angin menggigilkan jiwa

Aku masih saja mampu mengeja namamu
bersama senyum sendu
di akhir kita bertemu
hanya tak kutemukan ujung rindu
entah tersesat di mana
di balik lipatan waktu

Darimu aku belajar makna cinta
ikhlas melepas ketika kau tak bahagia
meski setelah puluhan tahun berlalu
aku telah keliru

Biar saja semua tersimpan dalam kalbu
biar hanya kau dan aku yg tahu
cinta kita pernah bertemu

Yogya, 7 Mei 2014

  

SEPAGI INI DI KOTAMU

Sepagi ini

di antara bising bus dan kereta
selintas bayang menjelma
tapi tak lagi goreskan lara

Sepagi ini di kotamu
kuhirup sejuknya hawa
meluruh dalam jiwa
pedih perih
hanya bahagia yg tersisa

Waktu menjadi sahabat
menata puzzle kehidupan
tepat pada tempatnya
luka lama telah larut ditelan masa

Sepagi ini
hanya sujud syukur pada yang maha pengasih
luka
lara
sakit
kecewa
hanyalah jalan menuju kekuatan jiwa

kini senyummu
kenangan indah yang tersisa

Yogya, 5 Mei 2014

  

PAGI

Betapa pagi begitu sempurna

menyapa dengan senyum bahagia
membentang jalan berupa warna
berhias embun sejukkan jiwa

Luka yg kemarin tak kan pernah menghilang bekasnya
tapi perihnya berangsur sirna
mimpi dan harapanlah pembalutnya
berharap kemurahan Sang Sutradara

Pagi adalah janji
yang harus kau tepati untuk hari ini
jangan berkisah tentang kemarin
jangan berkilah tentang esok

Hanya pagi ini
goreskan sketsa hidup sepenuh hati
yang baik yang terbaik
yang bisa kau beri

Semarang, 18 Agust 2014

 

KENANGAN

Kutuang seluruh imajiku

dalam goresan-goresan waktu
melukis wajah cintamu
dalam sketsa hatiku

Sejak saat itu kutahu
sampai ujung waktuku
di hatiku akan selalu ada tempat untukmu

Semarang, 11 Agustus 2014

  

IRAMA HUJAN

Irama hujan terus bergema

mengalunkan symphoni malam dengan syahdunya
dingin menusuk selaksa rasa
membawa angan jauh mengembara

Hujan adalah titian kenangan
yg terlelap di lekukan waktu
berirama merdu mendayu
bangkitkan rindu yg pernah membatu

Rinai hujan bak mutiara
bergemerlap dalam tetesnya
ingin menghambur dalam riaknya
luruhlah segala lara
basuhlah semua luka
hingga saat hujan reda
esok pagi pelangi bertahta

Semarang, 7 juli 2014

  

TAKDIR*)

Ke manakah pagiku pergi

saat mentari menjilat kabut
meruntuhkan bening embun
melayukan daun-daun

Ke manakah angin membawa
runtuhan daun kering
berkelebat jatuh pada aliran sungai kecil
terhempas menatap tepian tebing
terantuk cadas terus terombang-ambing
ikuti riak air mengalir

Ke mana sirnanya malam
penuh kesyahduan dan ketenangan
terkoyak riuhnya burung-burung
berkelepak menyambut mentari

Semua berjalan menuju takdir-Mu
semua melaju atas kehendak-Mu
Maka ajarilah diriku
ikhlas mengikuti-Mu

 

*)pernah dimuat di buku Sang Peneroka (2014)

Semarang, 3 Juli 2014

 

DALAM HUJAN*)

Saat memandang rintik hujan

siapakah yang terlintas dalam ingatan
mengisi bilik-bilik kenangan
menghantar sekilas senyuman
menyemai sepercik harapan

Hujan terus merintik riang
berirama menghias malam
rasakan merdunya
resapkan indahnya
biarlah meluruhkan luka
hingga tandas tak bersisa

Bukankah hujan begitu indah
saat berlari di bawah payung merekah
serasa menjemput harapan yang meruah
menuju istana megah
di sanalah kasih sayang kita tertumpah

*)pernah dimuat dalam buku Sang Peneroka (2014)
Semarang, 22 Juni 2014

 

DALAM PAGIMU

Gema panggilan-Mu menggetarkan sukma

mengisi relung-relung hati
menyibak kabut-kabut pagi
temukan kedamaian diri

Buliran air mengalir membasahi jiwa
menghantar khusu'ku menghiba
meluruh seluruh jiwa raga

Dalam damai pagi-Mu
ajariku lafadzkan nama indah-Mu
agar terpatri dalam relung kalbu
wujudkan cinta sejatiku

Duhai sang maha hidup
dalam kegamangan langkah
dalam keletihan jiwa raga
kuatkan kaki terus melangkah
tapaki hari-hari penuh berkah

Semarang, 15 Juni 2014

 

DI KOTAMU

Aroma kopi masih mewangi menghias udara pagi

menyalakan kenangan yg telah lama pergi
jauh menelusuri lipatan-lipatan waktu
saat mimpi-mimpi indah berlagu

Kuhirup napas kotamu
dalam sengal langkah berliku
bergulat antara nasib dan tekad yg membiru
mengais semangat dari cintamu yg masih tersisa di hatiku

Tak ada lagi luka sakit derita apalagi air mata
waktu telah mengajariku menatanya
keindahan abadi anugerah-Nya
menjadi semangat hidup yg terus menyala

Yogya, 11 Juni 2014

 

KE MANAKAH

Ke manakah perginya kata

saat kuingin merangkaiannya
menjadi untaian syair indah
berwarna merah jingga penuh cinta

Ke manakah perginya lagu
saat ingin kusenandungkan untukmu
penuh nada rindu mengalun syahdu
ungkapan cinta sepenuh hatiku

Ke manakah angin berhembus
saat kuingin titipkan rindu
lewat desau lembut mendayu
bisikan lirih padamu

Ternyata  kata tak harus ada
lagu rindu dan desau anginpun tak pernah ragu
karena cinta telah bersemayan indah di kalbu

Yogya, 10 Juni 2014


SUATU PAGI

Langkah tergesa terdengar begitu nyata
terasa degup di dada
sepasang mata berhias senyum menyapa
sungguh sebening telaga

sapa ramah celoteh jenaka
bertebaran binar-binar pesona
saat itukah hati bicara
sepasang panah tertancap di dada

hari-hari selaras melodi
berkawan setumpuk tugas dan janji
meniti jalan yang belum pasti
penuh perjuangan keringat dan misteri

lalu langkah terbata
nada-nada sumbang terasa
dawai putus di tengahnya
yang tersisa
tatap terluka

Semarang, 26 Oktober 2014

 

BERSAMA HUJAN

Rintikmu semerdu orkestra di jiwa
melagukan rindu yang memenatkan raga
tidak inginkah kau senandungkan bersama
hingga rinai terakhir membasuh sukma

senja berlagu dalam rinai hujan mendayu
sekawanan burung beriring pulang
menyambut malam dalam kesejukan
luruh sudah kering kerontang yg tengah meradang

hujan di akhir oktober
aroma tanah membasah hati serasa membuncah
tidak inginkah kau menghapus gundah
seiring hujan yang terus bernyanyi
menuju malam-malam sunyi

Semarang, 23 Oktober 2014

  

DI SEPANJANG JALAN ITU

kueja senyummu yang membayang di langit biru
menebar mimpi-mimpi dalam rentang waktu
kubiarkan mengharu biru temani langkahku
agar tapakku tak lagi kelu

masih terngiang canda tawa
yang pernah bersemayan mengukir luka
saat mimpi-mimpi mengabur sirna
terbawa angin senja merona jingga

masih kupeluk erat bunga-bunga rindu
yang pernah berdenting merdu dalam kalbu
tak hendak kumelupakanmu
karena di sepanjang jalan itu selalu terbalut asaku

Semarang, 23 Oktober 2014

  

GERHANA

Senyap
anginpun tak berbisik
pada daun-daun yang takzim bersimpuh

bintang gemintang enggan berkerlip
kesunyian langit seolah terpana
sang dewi candra bermuram durja
sang pencinta sedang menghalangi kasihnya

laksana canda yg manja
kemuraman itu segera sirna
perlahan lumer dan kembali ceria
tidakkah kau lihat indahnya

hidup memang penuh dinamika
maka jangan terlena dalam hingar bingarnya gelak tawa
pun jangan tersungkur dalam kubangan duka
semua ada saatnya

Semarang, 08 Oktober 2014

 

LANGIT

Luasan langit adalah keindahan tak bertepi
acapkali mega putih berarak laksana gulungan ombak samudra
acap membiru bersih tak bernoda
seperti tembang kehidupan yang penuh dinamika

pada keheningan langit pula aku sering bercerita
tentang tangis, tentang luka, tentang duka...pun tentang cinta dan bahagia...
dan berharap sang pemilik langit tersenyum mendengarnya

Semarang, 07  Oktober 2014

 

CATATAN MALAM

Pada malam cerita kurangkaikan
tentang segenggam hati yang merindui arti cinta sejati
berhari, bertahun berwindu dicari
bisakah kau tahu di mana dia bersembunyi

pada dinginnya angin yang semilir mengelus lembutnya malam
kukabarkan tentang rindu membiru yang telah bertahun berlagu
apa kau tahu di manakah penghujung rindu akan berlabuh

pada kerlipnya bintang ingin kudendang tentang cerita yang tak pernah usang
pertemuan, cinta, rindu dan perpisahan
mampukah kau jabarkan kenapa harus ada pertemuan jika berujung perpisahan

Semarang, 04 Oktober 2014

 

MIMPI*)

Tiba-tiba kurasakan diriku tengah berjalan
sendirian
di padang gersang
tak terlalu panas
hanya kesunyiannya terasa mencengkeram jiwa
membuatku terus melangkah
entah ke mana

Di suatu waktu kurasakan lagi
diriku berjalan sendiri
tapi kali ini aku meragu
langkahku satu-satu
hingga sepasang tangan merengkuhku
mengajak bergegas langkahku
ditunjukknya satu arah
ohh..
di balik padang gersang
tersimpan taman rindang
penuh bebungaan dan kupu-kupu beterbangan

akhirnya kita melangkah
dengan wajah sumringah

:siapakah dirimu?

*)pernah dimuat dalam buku Cinta Magenta (2015)

Dinar Mas, 15 November 2014

 

SEBENING EMBUN

Betapa indahnya sunyi
serasa simfoni mengalun merdu
menelusup ke segala penjuru
menelisik jauh ke relung kalbu

Saat hanya ada aku dan dirimu
menghitung jejak-jejak biru
membuka catatan-catatan kelabu
hingga ku tergugu dan kelu

Meluruh segala angkuh
mereda segala keluh
semuanya jatuh dalam simpuh

Betapa indahnya sunyi
sebening embun pagi
saatnya menghiasi hati
dengan syukur dan mensujudkan diri

Semarang, 15 November 2014

 

 

0 comments: