Thursday, June 24, 2021

99 UNTUK TUHAN, Puisi Emha Ainun Najib dalam Puisi Indonesia Modern

 



Tuhanku
kuawali setiap langkahku
dengan asma-Mu
ampunilah kami
yang selalu merasa punya nama
yang tak kunjung tahu
bahwa segala sesuatu
akan hanya tinggal Satu
Tuhanku
adapun di antara beribu mimpiku
cuma satu yang sejati
ialah di nafas-Mu
aku menyertai.
Tuhanku
jika haq bagi-Mu
perkenankan aku
tinggal di dalam diri-Mu
agar sesudah lahirku
yang ini
dan yang nanti
takkan mati.

2
Tuhanku
Engkaulah cahaya langit dan bumi
pasti, sebab apa yang lain lagi?
tapi lihatlah
kami kejar cahaya
hanya karena diam-diam khawatir, akan tiada.
kami benci kegelapan
luput dari yang ia tawarkan.
Tuhanku
betapa dangkal!
dan kedangkalan, sungguh
adalah kefakiran yang sebenarnya.
kami tak gentar pada apa pun
di bawah tangan-Mu, tapi kau tahu
Tuhanku
kami sendiri
yang menciptakan
ancaman-ancaman bagi hidup kami
kami sendiri yang menyulut api
yang membakar usia kami
kami sendiri yang membangun
kesempitan di tengah keluasan ini
kami sendiri yang membikin bumerang
yang menikam perut kami
serta perut anak-anak kami.
Tuhanku
pantaskah kami mohon ampunan
di hadapan kemurahan-Mu?

3
Tuhanku
Betapapun rasa malu
menghardik diriku
tapi inilah sembahyangku
memasrahkan jiwa yang dungu.
Tuhanku
kenyataan-Mu akan terus menegaskan
segala yang semu kepadaku
hari-hari akan rnakin melenyapkan
kesombongan keduniaanku
yang menipu.

Tuhanku
bimbinglah aku
memahami ilmu-Mu
bumi dan angkasa
ruang dan waktu
logam tanah air api
ilmu kapak Ibrahim dan tongkat Musa
badai dan samudera, 99 asmaulhusna
ilmu masa silam
segala yang disimpan oleh
masa datang
cahaya Yusuf dan mantra Muhammad
ilmu para Nabi
yang menggerakkan dunia
dengan sepatah kata.

4
Tuhanku
sembahyang
Bibirku
Sembahyang
wajahku
sembahyang
telapakku
sembahyang
kulitku
sembahyang
dagingku
sembahyang
tulangku
sembahyang
uratku
sembahyang
ubun-ubunku
sembahyang
darahku
sembahyang
nafasku
sembahyang
ma'ripatku
sembahyang
fikirku
sembahyang
rasaku
sembahyang
hati jiwaku
sembahyang
sukmaku
sembahyang
heningku
sembahyang
Tuhanku

                               99 Untuk Tuhan (1984)

-------------------------------------------------------------
Sumber puisi: Puisi Indonesia Modern
Sumber ilustrasi: Pixabay


0 comments: