Monday, April 5, 2021

Jan Engelbert Tatengkeng, Seorang Penyair dan Negarawan Hebat

 


Jan Engelbert Tatengkeng atau J.E. Tatengkeng lahir di Kalongan, Sangihe, Sulawesi Utara, Hindia Belanda, 19 Oktober 1907 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia, 6 Maret 1968 pada umur 60 tahun.

Merupakan salah seorang penyair Indonesia dari era Pujangga Baru. Dalam dunia pendidikan, ia sekolah di Christelijk Middagkweekschool di Bandung, Jawa Barat, lalu Christelijk Hogere Kweekschool di Solo, Jawa Tengah.

Nah, pada masa bersekolah ini ia berkenalan dengan Tachtigers, aliran kesusastraan Belanda yang disebut juga sebagai Angkatan 80-an. Dan, aliran kesusastraan itulah yang kemudian banyak memengaruhi sajak-sajaknya.

Selain sebagai penyair, ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Negara Indonesia Timur.

Berikut salah satu puisi karyanya.

Sukma Pujangga

O lepaskan daku dari kurungan,
Biarkan daku terbang melayang,
Melampaui gunung, nyebrang harungan,
Mencari Cinta, Kasih dan Sayang.

Aku tak ingin dipagari rupa!
Kusuka terbang tinggi ke atas,
Meninjau hidup aneka puspa,
Dalam alam yang tak terbatas...

Tak mau diikat erat-erat,
Kusuka merdeka mengabdi seni,
Kuturut hanya semacam syarat,
Syarat gerak sukma seni.

Kusuka hidup! Gerakan sukma,
Yang terpancaran dalam mata.
Terus menjelma,
ke-Indah-Kata.

Sumber: Rindu Dendam (Christelijke Drukkerij Jawi, Solo, 1934)
-----------------------------------------
Sumber tulisan: Lautan Waktu dan Wikipedia
Sumber foto: Wikipedia


0 comments: