Wednesday, December 9, 2020

Seorang Penulis dan Penyair Tibet Ditangkap oleh Polisi Setempat, Keberadaannya Tetap Tidak Diketahui


Dilaporkan Phayul News, 7 Desember 2020 seorang penulis dan penyair Tibet bernama Gendun Lhundrup ditangkap oleh polisi di Tibet Timur, daerah yang disebut Provinsi Qinghai pada hari Rabu. Layanan berita Radio Free Asia mengatakan, mengutip sebuah sumber, bahwa Lhundrup, mantan biksu di Biara Rongwo di daerah Rebgong di Prefektur Otonomi Malho Tibet telah ditahan di lokasi yang dirahasiakan.

Seorang warga Tibet yang tidak disebutkan namanya yang tinggal di pengasingan mengatakan, "Laporan penangkapannya sedang dibahas secara luas di media sosial, dengan banyak yang mengkritik rezim komunis (China) atas penahanannya." Sumber itu juga mengatakan penulis berusia 46 tahun itu telah beberapa kali ditahan. 

“Dia memiliki minat yang besar dalam pelestarian budaya Tibet dan telah bekerja tanpa lelah untuk tujuan (Tibet).” katanya lebih lanjut, mencatat bahwa karya penyair tersebut telah diterima dengan baik oleh orang Tibet di dalam Tibet dan di komunitas pengasingan. Pada bulan Oktober, Lhundrup merilis antologi puisi berjudul “Khorwa” dan berkontribusi di situs web “Waseng-drak” yang mempromosikan kebebasan berekspresi bagi penulis dan seniman tanpa batasan. 

Banyak penulis, penyanyi, dan artis terus-menerus menjadi sasaran hukuman penjara yang lama karena mempromosikan identitas dan budaya nasional Tibet mereka. Penulis terkenal Tashi Wangchuk ditangkap pada Jan 2016 karena advokasi bahasanya dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah persidangan satu hari pada 2018. Pada bulan Juni, penyanyi Tibet Lhundrub Drakpa dijatuhi hukuman 6 tahun penjara karena lagu berjudul “Black Hat ”yang dirilis pada Maret tahun lalu. Dia menghabiskan penahanan prasidang di penjara selama lebih dari satu tahun tanpa akses ke perwakilan hukum apa pun.

Sumber: Phayul News


0 comments: