Monday, October 26, 2020

Unjuk Rasa Thailand Memasuki Babak Baru



Pengunjuk rasa di Thailand berencana untuk mengajukan petisi ke Kedutaan Jerman meminta Berlin untuk menyelidiki apakah Raja Maha Vajiralongkorn telah melanggar kedaulatan Jerman saat berada di negara tersebut.

Seperti terlansir Anadolu Agency, Selasa (27/10/2020) para pengunjuk rasa berencana berkumpul di pusat Kota Bangkok dan berbaris bersama ke Kedutaan Jerman.

Di sisi lain, tekanan pada Pemerintah Thailand meningkat lebih lanjut Senin karena anggota parlemen mendesak perdana menteri negara itu untuk mundur. 

Pemimpin oposisi Sompong Amornwiwat membuka sesi khusus parlemen mendesak Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha untuk mundur dari posisinya.

"Prayut harus mundur untuk menunjukkan tanggung jawab mengeluarkan dekrit darurat khusus untuk mengakhiri unjuk rasa mereka di luar Gedung Pemerintah dan kesalahan penanganan protes terhadap para demonstran," kata pemimpin Partai Pheu Thai itu kepada anggota parlemen yang dikutip sumber tersebut.

Dia juga menyerukan pembebasan pengunjuk rasa yang ditahan sebagai isyarat niat baik.

"Perdana menteri harus berpikiran terbuka terhadap tuntutan pengunjuk rasa. Dia harus mengundurkan diri," tambahnya.

Mengutip media itu, di lain pihak, Paiboon Nititawan, seorang legislator dari Partai Palang Pracharath yang berkuasa, membela perdana menteri tersebut, dengan mengatakan bahwa negara tersebut membutuhkan kepemimpinannya untuk melewati krisis ekonomi dan untuk melindungi monarki.


0 comments: