Saturday, July 18, 2020

Libya Kecam Intervensi Mesir, Beruntunglah saat Muslim Saling Berperang


Ilustrasi: Tentara Libya menahan tank dari anggota milisi panglima perang Khalifa Haftar di Tripoli, Libya pada tanggal 4 Juni 2020. Sumber Anadolu Agency.


Dua negara yang disebutkan dalam judul di atas hanyalah dua contoh sederhana dari umat Islam yang saling berseteru dan menumpahkan darah. Meski demikian, keadaan itu membuat banyak pihak bertepuk tangan.

Betapa tidak?

Hal tersebut adalah keberuntungan mereka. Semakin dahsyat umat Islam saling membenci dan berperang, kian amanlah posisi mereka yang berada di barisan musuh-musuh Islam.

Kekuatan muslim habis hanya untuk saling tembak dan unjuk kekuatan. Sebagai contoh dua negara di atas. Otoritas Libya pada Jumat mengecam Presiden Mesir atas ancamannya baru-baru ini untuk mengintervensi militer dan mempersenjatai suku-suku di Libya.

Seperti terlansir Anadolu Agency, Sabtu (18/7/2020) Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi pada Kamis bertemu dengan para kepala suku Libya di ibu kota negaranya, Kairo.

Dalam hal itu Mesir memperingatkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam menghadapi peningkatan kekuatan militer Libya yang didukung Turki di dekat Kota Sirte di utara Libya yang saat ini dipegang oleh jenderal pemberontak Khalifa Haftar yang didukung Mesir.

Sejak April 2019, pasukan ilegal Haftar melancarkan serangan di Ibukota Libya, Tripoli, dan bagian lain dari barat laut Libya, yang mengakibatkan lebih dari 1.000 kematian, termasuk perempuan dan anak-anak sipil.

Lantas, akan sampai kapan situasi dan kondisi demikian terus berlanjut?


0 comments: