Sunday, July 19, 2020

Xi Jinping Panik? Dia Telah Memulai Kampanye Penyelamatkan Ekonomi Cina? Bahkan Terkesan Memohon Dunia?


Ilustrasi: Seduhan pereda panik - Pixabay


Cina memang sedang dalam masa perang dagang melawan Amerika Serikat. Kian hari, ketegangan antara Washington dan Beijing semakin meningkat karena berbagai masalah termasuk Coronavirus, pengenaan UU Keamanan Nasional di Hong Kong, pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, dan perdagangan itu sendiri. Tapi benarkah karena hal tersebut, Xi Jinping panik?

Menjawab pertanyaan ini, tentu memerlukan perhatian lebih terhadap rekam jejak presiden negeri tirai bambu itu.

Diketahui bahwa kedua negara saling mengancam sanksi satu sama lain. Dan, Trump melangkah maju, menandatangani perintah eksekutif yang memberikan kekuasaan administrasi Trump untuk melarang Pejabat Partai Komunis Cina yang membantu dalam penerapan hukum Keamanan di Hong Kong.

Kondisi yang demikian membuat bisnis Amerika Serikat khawatir berinvestasi di Cina. Banyak perusahaan juga memindahkan unit manufaktur mereka dari kota-kota Cina dan menarik investasi yang ada. Tentu saja keadaan ini adalah kekhawatiran besar bagi otoritas Cina mengingat ketergantungan ekonomi Cina pada ekspor ke AS dan investasi dari perusahaan-perusahaan Amerika.

Contoh yang jelas terlihat adalah, ketika raksasa Amerika seperti Facebook, Walmart, dan Google menginvestasikan miliaran dolar di India dalam beberapa minggu terakhir.

Lalu, Presiden Cina Xi Jinping menjanjikan reformasi perusahaan asing di pasar Cina untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih baik. Seperti terlansir TFIPost disebutkan dalam sebuah surat kepada Dewan CEO Global, Xi Jinping berkata, "(Cina) akan menyediakan lingkungan bisnis yang lebih baik bagi perusahaan Cina dan asing (untuk membantu mereka) mengeksplorasi peluang baru dan prospek baru."

Xi juga berkata, "Anda telah membuat pilihan yang benar untuk meletakkan akar bisnis Anda di Cina untuk mencari pengembangan."

Dengan kata lain, Cina siap berbisnis dengan mereka meskipun ada hambatan yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat.

Dewan CEO Global sendiri merupakan sekelompok eksekutif senior dari 39 perusahaan multinasional besar. Dewan ini didirikan pada 2013 oleh Asosiasi Rakyat Cina untuk Persahabatan dengan Negara-negara Asing dan menjadi salah satu senjata diplomatik Beijing untuk meningkatkan hubungan Beijing dengan perusahaan multinasional.

Beberapa minggu yang lalu, perwakilan 18 dari 39 perusahaan ini menulis surat kepada Xi Jinping, memuji upaya Cina untuk mengendalikan Coronavirus. Pujian itu bertujuan untuk meningkatkan citra Cina sebagai tujuan investasi yang menarik di tengah reaksi global.

Agaknya pertanyaan tersebut di atas sudah terjawab dengan memperhatikan kondisi Cina itu.

0 comments: