Wakil Presiden Ma'ruf Amin - Wikiledia |
Belakangan, Indonesia diramaikan dengan pemberitaan Luhut Binsar Panjaitan, Said Didu, dan tokoh besar lainnya. Sementara Wakil Presiden Indonesia beberapa waktu tidak terlihat muncul di depan publik.
Dalam orasi ilmiah acara Dies Natalis ke-56 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui telekonferensi, Sabtu, 16 Mei 2020, Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, menyoroti rendahnya tingkat produktivitas pekerja Indonesia.
Seperti terlansir Tempo, Sabtu (16/5/2020), Ma'ruf menerangkan, produktivitas per pekerja Indonesia hanya berkisar US$ 26 ribu. Sedangkan, Singapura berada di peringkat pertama dengan produktivitas per pekerja sebesar US$142.300.
"Kita juga masih terpaut jauh dengan Malaysia dengan produktivitas per pekerja sebesar US$ 60 ribu atau lebih dari dua kali lipat Indonesia," ujar Ma'ruf lagi.
Tapi, sayangnya Ma'ruf sama sekali tidak menyampaikan solusi apa pun dari pemerintah menyangkut hal tersebut. Beliau hanya menyebut lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi, memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kapasitasnya SDM agar dapat berkompetisi secara global.
Terkait masalah ini idealnya perlu suntikan solusi terbaik dari pemerintah dalam peningkatan produktivitas orang-orang yang menjadi pekerja aktif.
0 comments:
Post a Comment