Setiap tahun, sebagian umat Islam berduyun-duyun dari segala penjuru dunia berdatangan ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji. Tempat paling suci dalam Islam ini menjadi magnet utama yang sangat kuat menarik muslim sedunia menginjakkan kaki di sana.
Orang rela antri bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun hanya untuk bisa ke wilayah yang diberkahi Allah swt tersebut. Akan tetapi, tahun ini ibadah haji bisa dibatalkan karena COVID-19.
Mengutip The Guardian, Rabu (1/4/2020), acara terbesar dalam kalender Islam, ibadah haji, telah menjadi acara global terbaru yang terancam oleh COVID-19, yakni dengan kebijakan otoritas Saudi yang menyarankan para pelancong menunda rencana untuk mengunjungi Makkah pada akhir Juli.
Pendapat umum terkait kebijakan itu adalah sebagai tindakan mengarah pada pembatalan ibadah haji yang seharusnya berlangsung bulan Juli tahun ini.
Makkah dan Madinah telah ditutup bagi pengunjung selama sebulan terakhir. Para pejabat Saudi telah menyegel perbatasan negara itu kepada orang asing dan memberlakukan pembatasan yang luas pada gerakan di dalam kerajaan, sebagian dengan harapan memberantas penyakit sebelum Haji.
Dalam catatan sejarah ibadah haji pernah dibatalkan sebanyak 40 kali karena penyakit dan konflik. Dan, pembatalan yang membayang tahun ini telah pula menyebabkan beberapa pengamat meramalan hari akhir semakin dekat.
Masih dari sumber yang sama, Shiraz Maher, seorang dosen dalam studi perang di King's College London mengatakan, "Pemerintah Saudi tampaknya secara psikologis mempersiapkan orang-orang untuk kemungkinan bahwa haji mungkin harus dibatalkan."
Ia menambahkan, “Mereka mulai menunjukkan contoh-contoh sejarah dari masa lalu di mana haji harus ditangguhkan karena berbagai alasan, termasuk bencana dan perang."
0 comments:
Post a Comment