Friday, April 24, 2020

China Sukses Redam Barat, Uni Eropa Lembutkan Kritik Disinformasi Tirai Bambu tentang Covid-19


Sumber The New York Times 

Beberapa waktu sebelumnya Barat sangat garang kepada China terkait COVID-19. Negeri tirai bambu itu dikritik Barat karena dengan sengaja telah menyampaikan informasi yang salah (palsu) tentang virus asal Wuhan kepada dunia.

Akan tetapi, Barat melunak. Ini membuktikan betapa hebatnya Republik Rakyat China. Beijing bereaksi dengan cepat dan efektif meredam kritik Barat terhadap respons pandemi mereka.

Terlansir The New York Times (24/4/2020) sambil tunduk pada tekanan besar dari Beijing, para pejabat Uni Eropa melunakkan kritik mereka terhadap China minggu ini. 

Ini tentu saja sebagai upaya Beijing untuk mengurangi penyebutan "asal virus dari China" dan dengan "menyalahkan Amerika Serikat karena menyebarkan penyakit ini secara internasional".

Bahkan, dalam sebuah laporan awal Uni Eropa yang akan dirilis menyebutkan bahwa "China terus menjalankan kampanye disinformasi global untuk menangkis kesalahan atas wabah pandemi dan meningkatkan citra internasionalnya."

Tetapi, China bergerak cepat untuk memblokir rilis dokumen tersebut dan Uni Eropa akhirnya menarik kembali. Padahal laporan itu berada di ambang publikasi, sampai pejabat senior memerintahkan revisi untuk melunakkan bahasa.

"China sudah mengancam dengan reaksi jika laporan itu keluar," Lutz Güllner, seorang diplomat Uni Eropa, menulis kepada rekan-rekannya pada hari Selasa dalam sebuah email yang dilihat oleh The Times.

Mengutip media itu, hal paling mencolok dari revisi tersebut adalah,  kalimat tentang kampanye "disinformasi global" oleh China telah dihapus, seperti halnya penyebutan sengketa antara China dan Prancis. Bahasa lain pun dilunakkan.

Tentu saja penundaan dan revisi memicu kemarahan dan frustrasi di antara beberapa diplomat dan analis disinformasi pemerintah. Setidaknya satu analis secara resmi keberatan, menulis kepada bosnya bahwa Uni Eropa "menyensor diri untuk menenangkan Partai Komunis China."

Masih dari sumber yang sama, Pejabat China awalnya mencoba membungkam dokter dan mengecilkan keseriusan wabah coronavirus di kota Wuhan akhir tahun lalu. Bersemangat untuk membuat dunia melupakan bagian itu, China juga telah mencoba memusatkan perhatian dunia pada kontribusi para ilmuannya dan sumbangan bantuan medis sedunia.

Pemerintahan Trump secara konsisten menyalahkan China karena merespons dengan lambat ketika virus muncul akhir tahun lalu dan karena menyebarkan informasi palsu tentang pandemi.

Bahkan setelah pemerintahan Trump mencapai gencatan senjata singkat dengan pemerintah China untuk menghentikan perang perdagangan kedua belah pihak telah kembali memanas. Presiden Trump mengatakan pekan lalu bahwa pemerintahnya berusaha mencari tahu apakah virus itu berasal dari laboratorium China, sementara China menuduh pemerintah Amerika berusaha mengalihkan perhatian publik dari kesalahannya sendiri.

Nah, terhadap situasi panas itulah, Uni Eropa diharapkan untuk mengeluarkan laporannya. Dan Selasa pagi, Politico mengutip dari dokumen tersebut dalam buletin pagi serta mengatakan bahwa artikel itu diharapkan akan diterbitkan hari itu juga.

Tetapi, para pejabat China dengan cepat menghubungi perwakilan Uni Eropa di Beijing untuk mencoba membunuh laporan berupa artikel itu.

Lalu bagaimana China bisa melakukannya dengan sangat efektif?

Barat memiliki ketergantungan kuat kepada China.  Perdagangan dua arah diperkirakan lebih daripada $ 1,6 miliar per hari sebelum pandemi. Pembuat mobil Jerman dan petani Prancis, bersama dengan industri lain, sangat bergantung pada ekspor ke China (RRC).

0 comments: