Monday, April 27, 2020

Masya Allah, Kesuksesan Besar, Turki Produksi Ventilator dalam 2 Minggu di Tengah COVID-19




Turki gerak cepat. Negara itu tanggap terhadap bencana. Dilaporkan Anadolu Agency, Senin (27/4/2020) perusahaan di Turki memulai proses produksi massal ventilator mekanik dan mengirimkan 100 perangkat pertama ke Rumah Sakit Kota Basaksehir, yang dibuka pekan lalu di kota metropolitan Turki, Istanbul.

"Setelah krisis Covid-19, kami mulai bekerja untuk mencoba membuat bagian-bagian penting dari perangkat secara lokal," kata Cemal Erdogan, kepala BIOSYS.

Di Turki, tiga perusahaan, yakni produsen kendaraan udara tak berawak Baykar, raksasa pertahanan Aselsan, dan perusahaan peralatan Arcelik  memutuskan untuk mendukung ventilator mekanik perusahaan teknologi BIOSYS bernama Biyovent dengan memulai produksi massal.

Biyovent dikembangkan setelah proses penelitian dan pengembangan selama lima tahun pada 2012--2017 dan perusahaan itu memproduksi dan menjual 32 perangkat.

Mengutip media itu, Turki hanya dalam dua minggu, berhasil sejak memulai produksi massal ventilator mekanik yang sangat penting dalam merawat pasien Covid-19, sementara seluruh dunia sedang mencari perangkat ini.

Dengan gejala napas yang pendek, pandemi virus korona Wuhan meningkatkan kebutuhan akan ventilator medis, yang menghasilkan dorongan baru bagi perusahaan pertahanan, teknologi dan otomotif di seluruh dunia untuk meneliti dan memproduksi perangkat tersebut.

Perusahaan medis, di masa lalu, membeli beberapa bagian, seperti katup dan cip, dari perangkat ini dari negara lain untuk diproduksi.

Nah, karena pandemi saat ini, beberapa negara menghentikan atau membatasi ekspor barang-barang medis dan peralatan untuk mengamankan konsumsi internal, yang menyebabkan masalah bagi pembuatan ventilator.

Masih dari sumber yang sama, Erdogan mengatakan perangkat itu mencakup lebih dari 2.000 komponen, dan hampir semua bagian, termasuk katup, diproduksi secara lokal.

"Memproduksi perangkat ini membutuhkan kapasitas tinggi, rekayasa multidisiplin dan tes kritis," ujar dia.

Semoga ke depan Turki terus menjadi negara yang inovatif, mandiri, dan terus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

0 comments: