Friday, March 27, 2020

Memperihatinkan, Guru SMA Uyghur Ditahan di Kamp Interniran Xinjiang

Sumber RFA

Kamp interniran di Xinjiang, Republik Rakyat China (RRC), sudah sangat terkenal di hampir seluruh dunia. Awalnya, Beijing membantah keberadaan kamp ini. Akan tetapi, tahun lalu RRC mengubah pembantahan itu dan mulai menggambarkan kamp tersebut sebagai "sekolah asrama" yang menyediakan pelatihan kejuruan untuk orang Uyghur, mencegah radikalisasi, dan membantu melindungi negara dari terorisme.

Meski sudah berusaha mengubah pandangan banyak orang, yang dilaporkan oleh Layanan Uyghur RFA dan outlet media lainnya, menunjukkan bahwa mereka yang berada di kamp sebenarnya ditahan atas kehendak RRC. Para tahanan di sana menjadi sasaran indoktrinasi politik. Mereka secara rutin menghadapi perlakuan kasar di tangan para pengawas mereka, dan menjalani diet yang buruk, serta kondisi yang tidak higienis di fasilitas yang penuh sesak itu.
Penahanan massal di Xinjiang, serta kebijakan lain yang dianggap melanggar hak-hak Uyghur dan Muslim lainnya, telah menyebabkan meningkatnya seruan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban Beijing atas tindakannya di wilayah tersebut, yang juga mencakup penggunaan teknologi canggih dan informasi untuk mengendalikan dan menekan warganya.

Dan, hal yang paling memperihatinkan adalah, bukan hanya warga biasa yang ditahan. Guru pun juga mengalami nasib serupa. Padahal, guru sepantasnya dihormati dan dihargai karena keilmuan dan kerelaannya mendidik dan mengajar orang lain.

Mengutip RFA, Jumat (27/3/2020) seorang guru kimia sekolah menengah Uyghur ditahan di sebuah kamp interniran di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang (XUAR) barat laut China, sumber resmi telah mengkonfirmasi.

Baru-baru ini, seorang pengguna Facebook dengan nama Uyghuriye Alip memposting informasi bahwa Memettursun Daim, yang mengajar di Sekolah Menengah No. 4 di daerah Aksu (dalam bahasa Cina, Akesu) di Kota Kuchar (Kuche), pada bulan April 2019 dikirim ke salah satu Jaringan luas kamp-kamp interniran XUAR.

Seorang karyawan di Biro Pendidikan Kabupaten Kuchar mengkonfirmasi kepada RFA bahwa Daim mengajar kimia. Sedang karyawan lain di biro pendidikan tersebut mengakui bahwa Daim telah dikirim ke kamp magang.
RFA juga berbicara dengan seorang pejabat, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Daim sedang “belajar bahasa Mandarin dengan ribuan siswa lainnya."

"Dia ada di Kamp Kabupaten Kuchar No. 3," pejabat itu menambahkan.


0 comments: