Friday, February 14, 2020

Menyusul Kritik Keras Menkes Terawan, Profesor Harvard: Negara Indonesia Mungkin Telah Melewatkan Kasus


Klaim Indonesia bebas COVID-19 membuat dunia bertanya-tanya. Termasuk para akademisi di universitas terkemuka, Harvard.

Salah satunya mereka mempertanyakan peralatan yang dimiliki Indonesia untuk mendeteksi virus dari Wuhan tersebut. Itulah sebabnya, Menteri Kesehatan Indonesia, Terawan Agus Putranto, menyebut laporan Harvard itu "menghina" dan mengatakan Indonesia memiliki peralatan pengujian yang tepat.

Di sisi lain, Profesor Harvard, Marc Lipsitch, seperti terlansir The Guardian mengatakan negara terpadat keempat di dunia (Indonesia) mungkin telah melewatkan kasus COVID-19. Dengan kata lain, ada kemungkinan kasus virus ini yang tidak dilaporkan di Indonesia.

Dari sumber yang sama, Lipsitch, yang bekerja di Pusat Dinamika Penyakit Menular di Harvard TH Chan School of Public Health ini, menambahkan,  “Saya tentu saja tidak bermaksud menghina negara atau orang mana pun. Peran kesehatan masyarakat adalah untuk menemukan masalah potensial dan menunjukkannya."

Lanjutnya, “Jika kasus telah diperkenalkan ke Indonesia, maka ada kemungkinan besar lebih banyak kasus beredar melalui transmisi dari kasus tersebut. Jika demikian, mereka mungkin tidak terdeteksi selama beberapa minggu karena individu mungkin tidak mencari perawatan atau mungkin tidak dicurigai dan diuji untuk coronavirus, terutama jika tidak ada hubungan langsung ke China.”

Selain itu, The Guardian juga melaporkan bahwa seorang mantan diplomat senior di Indonesia, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan dia tidak percaya pernyataan resmi bahwa tidak ada kasus yang ditemukan (di Indonesia). "Ada kecenderungan untuk menyembunyikan atau menutupi masalah serius di tingkat atas pemerintahan," katanya. "Aku agak khawatir."

Terlepas dari klaim-klaim di atas, kita semua tentu berharap Indonesia selalu bebas dari COVID-19.

0 comments: