Kini, COVID-19 telah menginfeksi setidaknya 218 orang, termasuk 15 anggota awak dan setidaknya satu petugas karantina.
Hal itu disampaikan pihak otoritas kesehatan di Jepang pada hari Kamis (13/2). Secara mereka mengatakan pada Kamis sebanyak 44 lebih orang telah dikonfirmasi terinfeksi, sehingga total menjadi setidaknya 218 penumpang dan awak, serta satu petugas karantina.
Diketahui Kapal pesiar 115.000 ton itu telah merapat di kota pelabuhan Jepang Yokohama sejak 6 Februari, setelah dilaporkan bahwa seorang pria berusia 80 tahun, yang turun lebih awal di Hong Kong, telah dinyatakan positif terkena virus seperti terlansir Reuters yang dikutip Aljazeera.
Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, di antara para kru yang terinfeksi, setidaknya 12 orang adalah warga Filipina. Dengan meningkatkannya jumlah yang yang terinfeksi, meningkat pula kecemasan di antara anggota keluarga di rumah, serta sesama anggota kru yang terus bekerja dalam kondisi karantina.
Baca Juga: Hasil Uji Coba Obat China untuk COVID-19 akan Dirilis dalam Beberapa Minggu ke Depan
Dalam sebuah publikasi di media sosial, Leigh Antonette Barruga dari Filipina mengatakan, saudara lelakinya, Paolo, adalah anggota awak Diamond Princess, dan bahwa keluarganya "sangat tertekan" atas situasi tersebut.
"Apa yang bisa kita tanyakan saat ini adalah untuk doa, dan untuk memastikan keselamatan anggota kru dan mudah-mudahan, mendapat perhatian medis," katanya seperti terlansir Aljazeera.
Kemudian, dalam sebuah publikasi terpisah, Katherine Yu, tunangan Paolo, mengatakan kru "merasa tidak aman dan tidak berdaya".
"Situasi mereka di kapal membuat mereka stres dan itu dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh mereka melemah membuat mereka lebih rentan terhadap virus," tambah Yu. "Kami putus asa mencari bantuanmu. Tolong biarkan mereka kembali ke keluarga mereka dan orang-orang terkasih. Itu akan menenangkan pikiran kami jika Anda dengan baik hati membiarkan mereka kembali ke rumah."
Pihak Aljazeera mencoba menghubungi Paolo, serta beberapa anggota kru lainnya, tetapi mereka tidak menanggapi permintaan wawancara.
Selain itu, Mary Grace Magsaysay, yang juga dari Filipina, mempublikasikan secara online bahwa suaminya, Elmer Magsaysay, bekerja sebagai koki di kapal yang dikarantina tersebut.
"Ini semakin buruk," tulisnya setelah membaca berita tentang lebih banyak orang di dalam kapal yang terinfeksi.
Pasangan lain dari anggota staf Diamond Princess mengatakan bahwa dia cemas tentang situasi suaminya yang dekat dengan salah satu dari lima anggota awak Filipina, yang telah dinyatakan positif terkena virus.
Dalam pesan terpisah kepada Aljazeera, wanita itu mengatakan dia ingin perusahaan kapal pesiar tersebut mengizinkan suaminya meninggalkan kapal.
Katanya, "Aku tidak peduli jika dia kehilangan pekerjaannya, yang terpenting adalah dia akan tetap hidup."
0 comments:
Post a Comment