Saturday, December 14, 2019

Selembar Daun yang Membelai Helai-Helai Halus Alisnya


Hampir setiap malam rembulan menjatuhkan cahaya peraknya di wajah sang bumi. Begitu pula dengan hujan, jatuh di tanah-tanah, rerumputan, batu-batu, dan air yang berkumpul dalam lautan, danau, sungai, sumur, atau sekadar kubangan.

Ketika angin kencang datang, tak sedikit dedaunan yang jatuh, lalu mengering di bawah mentari. Agaknya, dari sinilah muncul kalimat-kalimat indah tentang daun. Sebutlah contohnya judul di atas.

Ya, diksi-diksi yang membentuknya tak lepas dari benda yang berfungsi sebagai alat bernapas dan mengolah zat makanan bagi tanaman tersebut.

Daun. Benar, daun. Lantas, apakah sebatas itu saja? Menghasilkan kalimat-kalimat indah dalam kehidupan manusia?

Tentu saja tidak. Manusia dapat memperoleh makna yang dalam dari selembar daun meski sudah kering sekalipun. Bahkan, yang sudah terinjak-injak oleh ribuan alas kaki.

Bagaimana bisa?

Untuk sampai pada pemahaman tentangnya, maka pertanyaan awalnya begini, "Apakah manusia bisa menciptakan daun?"

Manusia kekinian dengan teknologi canggih sudah membuktikan bisa berada di ketinggian (penerbangan) atau kedalaman (misalnya teknologi kapal selam). Malah, konon ada manusia yang sampai di bulan.

Nah, sebagian manusia sering meremehkan hal-hal sebaliknya. Misalnya saja selembar daun kering di permukaan tanah. Sebagian orang dengan mudah mengatakan, "Apa hebatnya selembar daun itu? Sudah jatuh, kering pula."

Tapi, pernahkah kita berpikir dengan pertanyaan awal di atas? Setahu saya, meskipun hanya daun kering, manusia secerdas apa pun belum sanggup menciptakannya. Itu baru daun, apalagi rantingnya, cabangnya, dan batangnya. Ini adalah bukti keterbatasan manusia. Hanya di situ makna dalamnya?

Belum. Kemudian apa?

Kalau manusia belum mampu, lalu siapa yang menciptakan daun? Jawabnya hanya Allah swt yang mampu. Dengan kata lain, selembar daun merupakan satu tanda dari kebesaran-Nya. Dan, itulah makna yang dalam tersebut.

Oh sampai lupa. Ini malam Minggu. Dalam sebuah lagu, ada lirik-liriknya berbunyi, "Malam Minggu malam yang panjang. Malam yang asyik buat pacaran."

Entah, apa pun aktivitas Anda, semoga malam Minggu ini sungguh mengasyikkan.

0 comments: