Saturday, December 28, 2019

Bagaimana Kabar Antologi Karya Tulis Bersama Era Kekinian?


"Kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang lazim disebut antologi atau bunga rampai."

Nah, dari judul di atas sudah dapat dipahami yang saya pertanyakan adalah kumpulan karya tulis pilihan beberapa (bisa dua, puluhan, atau lebih) orang pengarang. Sebutlah antologi puisi para penyair perempuan Indonesia.

Antologi bersama biasanya dibuat sebagai bagian dari acara sastra. Misalnya Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) yang rutin diselenggarakan di kawasan negara-negara serumpun. Meski demikian, sering juga bermunculan antologi bersama tanpa adanya acara seperti itu.

Khusus yang terakhir tadi, ada lomba dan penerbitan karya tulis. Informasi lomba semacam ini umumnya disebarkan via media sosial. Saya pertama kali menemukan info-info lomba tersebut sekitar sepuluh tahunan lalu.

Jika diperhatikan, waktu itu banyak yang mengikuti lomba demi lomba jenis ini. Bahkan, yang semula pihak panitianya menggandeng penerbit-penerbit indie, lambat laun merambah ke penerbit mayor.

Ya, mungkin karena sisi ramainya peserta itulah ada saja penerbit mayor yang ikut serta di ranah antologi bersama. Mulai dari lomba hingga penjualan buku cetak di toko buku besar. Mereka juga memberikan imbalan yang lebih menggiurkan kepada para penulis daripada yang diterbitkan indie.

Tahun berganti tahun. Lalu bagaimana kabar antologi karya tulis bersama era kekinian?

Khusus penerbitan antologi bersama yang menjadi bagian dari acara sastra tetap semarak. Hal ini wajar karena kebanyakan ditopang oleh pemerintah terkait.

Sementara yang indie dan mayor, terihat tidak seramai dulu. Ada beberapa faktor penyebabnya, seperti adanya penipuan oleh sebagian pihak penyelenggara dan menurunnya penjualan buku cetak "baru" belakangan ini.

Di samping itu, ada hal-hal lainnya yang dinilai kurang mendukung penerbitan antologi bersama secara indie. Contohnya, baru-baru ini saya membaca informasi dari pihak panitia lomba sejenis itu bahwa peserta yang menang malah enggan memiliki buku antologi bersama yang memuat karyanya sendiri.


0 comments: