Sunday, November 24, 2019

Matahari Terbit dari Barat ketika Aku Bercermin Bersamamu


Sebagian orang menyebut matahari terbit dari barat adalah mitos belaka. Sebagian ahli membenarkannnya dengan memperhatikan pergerakan tata surya kita, dan lambat laun, matahari pun akhirnya terbit dari arah yang berlawanan dengan kelazimannya.

Terlepas dari pandangan itu semua, umat Islam yakin akan hal tersebut. Ya, tepatnya sebagai salah satu tanda akhir zaman bahwa kiamat besar sudah teramat dekat.

Tapi, saya tidak sedang membahas perkara dalam dua paragraf sebelum ini. Jika demikian, apa maksud judul di atas?

Begini, ketika bercermin, yang terlihat tentu bukan hanya diri kita, 'kan? Ada latar tempat dan lainnya di sekitar kita. Judul di atas pun seperti itu.

Bayangkanlah saat kita bercermin dengan posisi tubuh menghadap ke arah barat, maka yang menjadi latar tempatnya adalah wilayah bagian timur (sebaliknya). Tapi, seakan-akan bagian timur itu ada di hadapan kita (bagian barat).

Lalu bagaimana jika saya bercermin dengan posisi begitu pada waktu matahari sedang terbit di timur? Tentulah saya melihat seakan-akan matahari terbit dari barat.

Ini pun sebenarnya bukan perkara inti yang ingin saya kemukakan di sini. Perhatikan sejenak, secara mudah dapat dipahami bahwa latar tempat dalam cermin posisinya ada di belakang saya, Anda, atau lainnya (yang bercermin). Hal tersebut menunjukkan sesuatu yang sudah kita lewati. Ya, masa sebelumnya. Itulah sebabnya, ada sebagian orang mengatakan, "Bercerminlah pada masa lalu agar kesalahan yang pernah kita lakukan tidak terulang kembali!"

Benar, masa sebelumnya atau masa lalu inilah yang sebenarnya ada di balik judul di atas. Saat kita melangkah maju, tak serta-merta meninggalkan sejarah kehidupan masing-masing. Ada pelajaran-pelajaran yang dapat kita petik dari segala peristiwa masa lalu. Bisa perkara ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya.

Bahkan, kata orang bijak, "Janganlah membandingkan diri sendiri dengan orang lain! Akan tetapi, bandingkan saja diri kita sendiri pada masa kini dan masa lalu. Apakah ada kemajuan, tetap, atau malah kemunduran?"

Bagaimana dengan Anda?

0 comments: