Sunday, September 22, 2019

Apakah Jokowi hanya Cukup Berkunjung Langsung Memantau Karhutla?


Belum lama ini Presiden Joko Widodo melakukan pemantauan langsung  kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Tepatnya pada Selasa, (17/9/2019) lalu.

Hal paling viral dari kunjungan itu adalah sepatu kotor milik Jokowi setelah pemantauan di sana. Ya, sepatu kotor.

Menanggapi kedatangan Presiden RI tersebut, seperti terlansir Faktakini, Minggu (22/9/2019), Juru Kampanye Greenpeace--Arie Rampos--menegaskan, seharusnya Jokowi tak hanya berkunjung langsung memantau karhutla. Akan tetapi, berani memberikan sanksi tegas kepada perusahaan pembakar hutan.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya sejak kasus karhutla tahun 2015 lalu, tak ada sanksi tegas, misalnya pencabutan izin dari pemerintah. Akibatnya, peristiwa kebakaran hutan dan lahan terus terulang secara rutin, termasuk tahun ini.

Arie melanjutkan, "Makanya pemerintah, seharusnya juga sejak dari 2015, sudah mempublikasikan perusahaan-perusahaan mana yang melakukan pembakaran dan publik juga. Jadi tahu siapa perusahaannya, termasuk, bagaimana progres penanganan dari kebakaran hutan dan lahan."

Dengan kata lain, SEANDAINYA Pemerintah Republik Indonesia  memberikan sanki tegas seperti mencabut izin perusahaan pembakar lahan, maka karhutla tahun ini bisa dicegah. Setidaknya dikurangi.

Ia juga menambahkan, "Ya kalau Jokowi ke sana hanya foto-foto ya, itu kemudian menyakiti korban-korban asap yang selamanya sudah terpapar. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana paru-paru masyarakat yang hidup di sana menjadi kotor karena dia [Jokowi] tidak menangani kasus kebakaran hutan tersebut dengan tindakan yang serius."

0 comments: