Friday, July 5, 2019

Rizal Ramli Soroti Sikap Pemerintah yang hanya Berani Mengurangi Impor Komoditas Kecil


Sorotan tersebut terkait dengan meruginya usaha PT Krakatau Steel.

Selama ini memang banyak pihak  mempertanyakan sebuah hal unik, yakni ketika Pemerintah Indonesia menggenjot pembangunan infrastruktur dalam satu periode ke belakang (masa periode pertama Jokowi), maka logikanya sudah dapat dipastikan penjualan Krakatau Steel naik. Akan tetapi, uniknya yang naik malah justru impor baja dari Cina.

Itu pula yang menjadi perhatian seorang Rizal Ramli. Dan dirinya memberikan jawaban yang menohok.

Menurutnya, seperti terlansir Era Muslim, Sabtu (6/7/2019), salah satu cara yang paling ampuh untuk bisa mengatasi kondisi ekonomi yang buruk adalah dengan mengurangi defisit neraca transaksi berjalan dan impor. Karena itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu Pada awal Oktober 2018 lalu, Rizal menyebut bahwa baja 67 persen berasal dari impor dan dijual murah di Indonesia. Sehingga, industri baja dalam negeri seperti Krakatau Steel pun merugi

Itulah sebabnya, ia menyarankan, daripada pemerintah Indonesia hanya berani dan fokus pada upaya pengurangan impor terhadap komoditi kecil seperti tasbih, bedak, dan lipstik, lebih baik pemerintah memfokuskan pada sepuluh komoditas impor terbesar, misalnya baja dari Cina dan mobil dari Jepang.

Dirinya menambahkan, seharusnya baja Cina dikenakai bea masuk sebesar 25 Persen.

0 comments: