Thursday, April 4, 2019

Singkatan MRT Versi Indonesia, Masihkah Dilafalkan [em-a:-ti] atau Sudah Berubah?



Em-a:-ti sengaja diapit kurung siku karena merupakan tulisan fonetik. Tiga bunyi bahasa tersebut keluar dari mulut kita saat melafalkan singkatan dari bahasa Inggris mass rapid transit. Lalu bagaimanakah dengan singkatan MRT versi Indonesia?

Berikut ada ulasan singkat dari Iwan Fauzi yang merupakan salah seorang dosen di Jurusan Bahasa dan Seni, Universitas Palangkaraya mengenai hal itu.  

Bahasa Indonesia memang selalu tak pernah ketinggalan dalam beradu istilah dengan bahasa asing (e.g. English). Dulu ada singkatan ATM sebagai singkatan dari automatic teller machine. Namun, para pecinta bahasa Indonesia tak kalah bestari membuat istilah baru sebagai penggantinya. Adalah “anjungan tunai mandiri” sebagai kepanjangan dari singkatan ATM untuk bahasa Indonesianya yang terasa elok didengar di telinga kita orang Indonesia.

Hari ini ada lagi singkatan baru, MRT (mass rapid transit). Lagi-lagi ini istilah yang sama dipakai di kawasan negara Asean seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang sudah lebih dulu memakai nama serupa untuk menyebut moda transportasi cepat ini. Para pegiat Bahasa Indonesia pun lagi-lagi seperti “menggatal”telinga mereka mendengar istilah ini karena semakin hari semakin populer di media. Masih belum tuntas kesepakatan berapa tarif yang sepatutnya dibebankan kepada pengguna angkutan cepat ini tetapi kaum pereka bahasa sudah simpul menciptakan istilah baru untuk singkatan MRT dalam Bahasa Indonesia.

Adalah “Moda Raya Terpadu” yang menjadi sandingan kepanjangan singkatan asingnya. 
Nice kedengarannya, tetapi jangan lupa juga untuk mengubah cara menyebut MRT itu sendiri. Ia sudah bukan [em-a:-ti] lagi tetapi [em-er-te] yang dibaca dengan lidah orang Indonesia, sebab ia sudah menjadi singkatan bahasa Indonesia.

0 comments: