Monday, April 1, 2019

WAW, #BACAJAKARTA 30 HARI, GERAKAN LITERASI SEJAK DINI!



Sering kita mendengar masa depan bangsa ini ada di tangan generasi muda. Tapi apa jadinya jika mereka enggan memperkaya pengetahuan lewat membaca?

Demikian penggalan kata-kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam halaman di akun miliknya faceboknya berkenaan dengan gerakan #BacaJakarta 30 hari, yakni 1—30 April 2019.  

Gerakan ini dilatarbelakangi dari Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.76/2018 tentang Pembudayan Kegemaran Membaca. Berangkat dari situ, pelaksanaannya dengan mengembangkan peran dan fungsi perpustakaan dan memotivasi anak-anak Jakarta agar gemar membaca, mencintai ilmu pengetahuan, dan mengasah kemampuan literasi.

#BacaJakarta 30 hari ini, seperti terlansir di laman Dispusip, bertujuan menjadikan membaca menjadi gerakan bersama yang menyenangkan, meningkatkan interaksi antara pembaca dengan ruang baca agar terbentuk generasi sadar literasi, mengapresiasi dan membangun kultur literasi pada anak usia 1—12 tahun, membangun infrastruktur nonfisik, dan mengapresiasi ruang baca, para pegiat literasi, komunitas, dan relawan.   

Mengenai kegiatannya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta bekerja sama dengan taman bacaan dan perpustakaan-perpustakaan lainnya di Jakarta untuk mengadakan kegiatan membaca bersama selama 30 hari (tanggal tertulis di atas). Khusus anak-anak usia 7—9 tahun, minimal membaca selama 15 menit per hari plus menuliskan pengalaman memilih dan  memahami buku yang telah dibaca dalam wujud peta cerita.  Sementara untuk anak-anak usia 10—12 tahun, minimal membaca 30 menit per hari selama 30 hari itu dan juga membuat peta cerita.

Para pesertanya akan diberikan booklet yang akan dicap oleh petugas ruang baca setiap kali mereka menyetor peta cerita. Kemudian, di penghujung bulan membaca nanti, peserta terpilih akan bertemu Gubernur DKI Jakarta dengan membawa bukti booklet yang sudah dicap tersebut.

0 comments: