Monday, January 7, 2019

Rekam Jejak Puisi Banjar Genre Baru



Tajuddin Noor Ganie dalam bukunya berjudul Kajian Tipografi Puisi Banjar menuliskan Tahun 1976, Syamsiar Seman menerbitkan antologi puisi Banjar karangannya berjudul Tanah Habang. Di dalamnya dimuat 30 judul puisi berbahasa Banjar yang disusun baris demi baris dan bait demi bait dengan merujuk kepada susunan baris dan bait yang khas puisi genre baru.

Tahun 1978, Pusat Bahasa Jakarta menerbitkan antologi puisi Artum Artha berjudul Unggunan Puisi Banjar. Penulis buku tersebut belum berhasil memperoleh buku di atas.

Minggu, 23 Maret 1980, SKH Banjarmasin Post memuat puisi Mudjahiddin S (MS) berjudul Pakasih Lawan Janis (Rubrik Sajak-Sajak Bahasa Banjar). Tidak diketahui secara pasti, sejak kapan SKH Banjarmasin Post membuka Rubrik Sajak-sajak Bahasa Banjar. Sementara belum ditemukan data publikasi puisi Banjar yang lain maka untuk sementara waktu data di atas dapat dijadikan sebagai patokan awalnya. Rubrik Sajak-sajak Bahasa Banjar ini dibuka pada setiap hari Minggu, pada hari lain (Senin-Sabtu), SKH Banjarmasin Post memuat puisi-puisi berbahasa Indonesia di rubrik Dahaga.

(Rubrik Dahaga sempat mati suri selama sekian tahun, namun sejak tahun 2005  kembali dibuka pada setiap hari Minggu saja (tidak setiap hari seperti pada tahun-tahun 1980-1989). Rubrik Sajak Sajak Bahasa Banjar sendiri sudah lama mati suri, pada masanya rubrik ini telah berperan besar dalam menggairahkan kegiatan penulisan puisi-puisi berbahasa Banjar di Kalsel).

Minggu, 11 Mei 1980, SKH Banjarmasin Post memuat puisi Mudjahiddin S (MS) berjudul Mahambit Atap (Rubrik Sajak-Sajak Bahasa Banjar).

Minggu, 29 Juni 1980, SKH Banjarmasin Post (Rubrik Sajak-Sajak Bahasa Banjar) memuat 5 judul puisi bahasa Banjar karangan Tajuddin Noor Ganie (TNG), yakni, Si Palui (1), Si Palui (2), Tutulak Kalimpanan, Tung Karipik, dan Tutulak Kalimpanan

Minggu, 10 Agustus 1980, SKH Banjarmasin Post (Rubrik Sajak-Sajak Bahasa Banjar) memuat 2 judul puisi bahasa Banjar karangan TNG, yakni Ilung dan Tukang Ojek

Minggu, 25 Mei 1985, SKH Banjarmasin Post memuat puisi Mas Husaini Maratus (MHM) berjudul Kariau Kijang Garitan (Rubrik Sajak-Sajak Bahasa Banjar).

Sabtu, 6 September 1986, Panitia Sayembara Menulis Puisi Berbahasa Banjar hari ini di Taman Budaya Kalsel Banjarmasin mengumumkan nama-nama pemenangnya dengan urutan sebagai berikut.
1.    Mukhlis Maman sebagai Pemenang I dengan puisinya berjudul Bagasing
2.    Tajuddin Noor Ganie sebagai Pemenang II dengan puisinya berjudul Sungai Maingui Maharit Wisa Lumut
3.    Setia Budi sebagai Pemenang III dengan puisinya berjudul Junjung Buih.
4.    Sugian Noor AMSAM sebagai Pemenang Harapan 1 dengan puisinya berjudul Idabul Kai Gumpa
5.    Ali Syamsuddin Arsi sebagai Pemenang Harapan 2 dengan puisinya berjudul (belum ditemukan datanya)

Tahun 1994, selama tiga bulan (15 Maret-15 Juni 1994) Himpunan Sastrawan (HIMSI) Kalimantan Selatan membuka kesempatan bagi para penyair Banjar untuk mengikuti Sayembara Mengarang Puisi Berbahasa Banjar sewilayah Kalsel. Sayembara berhasil menarik minat  76 orang peserta. Dari jumlah puisi yang masuk, dewan juri mula-mula menetapkan 10 judul puisi nominasi, kemudian memilih 3 di antaranya sebagai pemenang 1-3.

Pemenang sayembara ini adalah sebagai berikut:
a.    Dewi Yuliani (Banjarmasin) dengan puisinya berjudul Haraguiakan Banua Nini Kai
b.   Ali Syamsuddin Arsi (Kotrabaru) dengan  puisinya berjudul Mudik haja Gin
c.    Hardiansyah Asmail (Kandangan) dengan puisinya berjudul Loksado

Tujuh puisi lainnya ditetapkan sebagai puisi nominasi nonrangking, yakni:
1. Bihman Rio Pratama (Banjarmasin) dengan puisinya berjudul Bagarit di Laut Hamuk.
2. Eza Thabry Husano (Marabahan) dengan puisinya berjudul Zatnya
3.    Ibramsyah Amandit (Tamban) dengan puisinya berjudul Jaka Aku Mancari
4.    Panji Sutrisna (Marabahan) dengan puisinya berjudul Ampat Puluh Kali
5.    Satya Budhi (Banjarmasin) dengan puisinya berjudul Bamunajat
6.    Fadhlullah Najib (Kotabaru) dengan puisinya berjudul Du’a
7.    Murni Pratiwi (Marabahan) dengan puisinya berjudul Di atas Sajadah

Tahun 2003, di Marabahan, Rock Syamsuri Sabri (RSS) menerbitkan antologi puisi berjudul Jajarat dan Kariau.

Januari 2004, Hamamy Adaby (HA) menerbitkan antologi puisi pribadi berjudul Uma Bungas Banjarbaru. Di dalamnya dimuat 42 judul puisi berbahasa Banjar.

Minggu, 23 Mei 2004, SKH Radar Banjarmasin memuat 2 judul puisi berbahasa Banjar karangan Jamal T. Suryanata (JTS) di rubrik Cakrawala Sastra dan Budaya (Puisi-puisi, halaman 5), yakni Marista dan Dandaman

Agustus 2004, di kota Banjarbaru diterbitkan antologi puisi bersama Baturai Sanja. Didalamnya dimuat puisi-puisi karangan Thabry Husano, Hamami Adaby, dan Arsyad Indradi.

Minggu, 5 Februari 2005, SKH Radar Banjarmasin memuat 3 judul puisi berbahasa Banjar karangan Eza Thabry Husano (ETH) di rubrik Cakrawala Sastra dan Budaya (Puisi-puisi, halaman 5), yakni Manjalujur Ayat-ayat, Sampai ka Watas, dan Batasbih  

Minggu, 20 Februari 2005, SKH Radar Banjarmasin memuat 3 judul puisi berbahasa Banjar karangan Hamami Adaby (HA) di rubrik Cakrawala Sastra dan Budaya (Puisi-puisi, halaman 5), yakni Kamarau Panjang, Panjanak Kadap, dan Tatindih Linyak

Dan seterusnya….

Berminat membaca kelanjutannya? Silakan membacanya di buku Kajian Tipografi Puisi Banjar. Pembelian buku bisa melalui nomor 08195188521.


0 comments: