Saturday, May 1, 2021

Puisi Asrizal Nur dalam Akulah Musi



MAJELIS ZIKIR DEDAUNAN

Pada mulanya
rimba raya sajadah doa
majelis zikir dedaunan

daun rayu ranting berzikir
                                ranting berzikir
ranting bujuk dahan berzikir
                                dahan berzikir
dahan panggil pohon berzikir
                                 pohon berzikir
pohon bawa rimba berzikir
                                  rimba berzikir
pohon ajak penebang berzikir
                                  penebang mungkir
                                  tebas
                                  bakar
                                  libas

majelis zikir daunan
jadi padang api
ranggas
kering doa

munazat rimba ditebas penebang
enggan tanam
tak tumbuhkan doa
alam murka
tak kuasa tolak bala nestapa

ketika bencana tiba, ranting kering berkata:
"maaf! kami tak lagi mampu merayu Tuhan
lantaran doa kami terbakar bersama abu daunan"

Bogor, September 2009


Tentang Penyair



ASRIZAL NUR. Tahun 2009 ia mementaskan puisi-puisinya dengan Spektakuler  di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Mazuki Jakarta, Kolaborasi pembacaan  : Tari, Teater, Musik, audiovisual, diberi nama nama Konser puisi Multimedia Asrizal Nur.

Membaca puisi dalam dan luar negeri, antara lain pembacaan Sajak Melayu Asia Tenggara di Kepulauan Riau (2006), baca Sajak Panggung Apresiasi Presiden Penyair di TIM ( 2007), baca Sajak Panggung Apresiasi Temu Sastrawan se-Indonesia di Jambi (2008), baca Sajak Internasional di JILFEST, Jakarta (2008) membaca Puisi Portugal, Indonesia, Malaysia di Universitas Indonesia (2009). baca puisi Radio Televisi Brunei Darussalam pada Pertemuan Penyair Nusantara IV (2010), membacakan puisi dan pemutaran Video Konser Puisi Multimedia Asrizal Nur di Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei (2010), sebagai pembimbing/pengajar Bengkel Pelestarian Budaya Melayu di Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei (2010). Konseptor, Sutradara Teaterrikal Puisi Islam Multimedia di Radio Televisi Brunei (2010). Baca Puisi pada Malam puncak Temu Sastrawan Indonesia III di Tanjungpinang (2010). Baca Puisi di Panggung Puisi Multimedia Pertemuan Penyair Nusantara di Palembang 2011, Pembacaan Puisi Internasional di Jakarta Internasional Literary Festival – JILFEST (2011), Baca Puisi di Hankuk University dan Kota Hansan Korea Selatan ( 1-3 Juni 20012), ), Baca Puisi Malam Puncak Dialok Teluk Brunei di UBD (11 Juli 2012), Baca Puisi di Sekolah Menengah Yayasan Hasanal Bolkiah Brunei Darussalam (18 Juli 2012),   Baca Puisi Pada Kongres Bahasa(2013),Baca Puisi di Festival Wayang dan Topeng Internasional di Bandung (2014) Pertemuan Penyair Nusantara VII di Singapura (2014), Festival Pulara 2014 di Pangkor, Malaysia.

Bukunya yang telah terbit Percakapan Pohon dan Penebang (YPM, 2009). Antologi puisi bersamanya antara lain Antologi Puisi Nusantara (2006), Rampai Melayu Asia Tenggara (2006), Kumpulan puisi Portugal, Malaysia dan Indonesia (2008), Musi, Pertemuan Penyair Nusantara V (2011),  Kumpulan Puisi dan Cerpen Internasional Jilfest : Ibu Kota Keberaksaraan (2011), Lambaian Nusantara Dari Kota Singa, Antologi puisi bersama Pertemuan Penyair Nusantara VII (2014)

Kini mengelola Rumah Seni Asnur, Ketua Yayasan Panggung Melayu, pendiri dan Sekretaris Jenderal Yayasan Hari Puisi Indonesia.

-------------------------------------------------------------

Sumber puisi: Akulah Musi

Sumber biodata dan foto penyair: Wartamantra

Sumber ilustrasi Pixabay


0 comments: