Monday, April 12, 2021

Pada Saatnya Puisi Tak Ditulis, Sebuah Karya Ibramsyah Amandit


                   Diam-diam ia datang
                   hening subuh berbilang-bilang
                   hitungan embun batu
                   tak cair madu mawarku

Diam-diam ia datang
tahu roh suci puisi
makanya tangan berserah
belum tayamum tanah banua
belum wudhu mata air seribu sungai
belum menapak jiwa ke mati merah
apa layakkah puisi digubah?

Diam-diam ia datang
selagi jihad penyair luhur:
         "harmoni waktu tempat dan individu"
sayang daki belumlah mandi...

Yang diam-diam datang
meski bukan bangkit dari kuburan nafsu
yang diam-diam datang
meski bukan putih hati dan laku
yang diam-diam datang
meski puisi minta ditulis-tulis
rahasia langit minta diwaris-waris
Yang diam-diam datang:
cuma ilusi fantasi
khayal utopia manis jari tanganku
jangan ia sentuh puisi sucimu!

Tamban, 17 Juli 2010

Tentang Penyair



Bernama asli H. Ibramsyah bin H. Lawier, lahir di Desa Tabihi Kanan, Kelurahan Karang Jawa, Kecamatan Padang Batung, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam dunia puisi ia menggunakan nama pena Ibramsyah Amandit dan di kalangan sastrawan Kalsel dirinya lebih dikenal dengan sebutan si Janggut Naga.

Mulai menulis sejak tahun 1970-an. Pada tahun 1971 ia aktif dalam diskusi dan pembacaan puisi Persada Club Yogyakarta di bawah bimbingan Umbu Landu Paranggi. 
Di samping rajin menulis puisi ia juga rajin mendalami ajaran tasawuf melalui guru-gurunya yaitu: KH Gusti Abdussamad, KH Ramli Tatah Daun, KH Ahmad Arsyad, KH Muhammad Nur Tangkisung, KH Sam’ani, Guru H. Basman Tinggiran, KH Abdul Mu’in yang membaiatnya dalam Thariqat Akhirul Zaman, dan KH Muhammad Zaini Ghani yang membaiatnya dalam Thariqat Syamaniah.
Keakrabannya di dunia tasawuf membuat hampir seluruh puisinya kental dengan pemikiran tasawuf. Hal ini dapat kita lihat dalam setiap puisinya yang pernah dimuat dalam berbagai media.
-----------------------------------------------

Sumber puisi: Menyampir Bumi Leluhur

Sumber biodata dan foto: https://www.wartamantra.com/2020/11/puisi-puisi-ibramsyah-amandit.html?m=1

Sumber ilustrasi: Pixabay


0 comments: