Thursday, October 1, 2020

Sudah Berapa Puluh Tahun Kita Memperingati Hari-Hari Besar Kebangsaan, Apa Manfaatnya?



Kalau dihitung dengan jari, agaknya terlalu susah menghitung sudah berapa kali Bangsa Indonesia memperingati hari-hari besar Kebangsaan.  

Maksud hari besar kebangsaan dalam hal ini ialah semua hari yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Sebutlah hari kemerdekaan Republik Indonesia dan termasuk pula dengan hari ini, kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

Lantas, dengan jumlah peringatan berulang kali setiap tahun itu, apakah Indonesia menjadi negara maju? Sudahkah ekonomi kita meroket? Angka kemiskinan dapat dikurangi sebanyak mungkin?

Lihatlah betapa banyak gelandang, orang-orang terkena pemutusan hubungan kerja, dan banyak lagi rakyat yang hidup dalam alam keperihatinan. Di mana hasil dari peringatan-perinagatan tersebut? 

Orang-orang berdiri dalam upacara bendera. Menyanyikan lagu kebangsaan. Memberikan hormat kepada bendera merah putih. Sebagian ada yang pingsan. Yang lainnya meneruskan upacara hingga selesai. Lalu, adakah manfaatnya bagi kehidupan nyata?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu begitu terang benderang saat hari-hari besar diperingati. Sedang kenyataan jauh panggang dari harapan.

Kalau kita perhatikan makna kata "memperingati" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada tiga makna di dalamnya. Pertama, mengadakan kegiatan (seperti perayaan, selamatan) untuk mengenangkan atau memuliakan suatu peristiwa. Kedua, mencatat (dalam buku catatan). Dan, ketiga adalah memberikan peringatan (teguran, nasihat) supaya ingat akan kewajiban dan sebagainya.

Kemudian, jika kita kaitkan makna-makna kata kerja itu dengan segala laku kehidupan di Indonesia, sudahkah sejalan?

Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, misalnya, apakah sekadar diperingati dengan perayaan untuk memuliakan peristiwa besar "tahan ujinya" Pancasila dari rongrongan komunis? Sebatas mencatat dalam buku catatan bahwa setiap 1 Oktober merupakan Hari Kesaktian Pancasila? Atau, dapat memberikan peringatan kepada kita semua supaya ingat akan kewajiban dan hak yang ada? 

Sebenarnya jika makna-makna kata "memperingati" ini benar-benar dilaksanakan, maka berpotensi besar mendongkrak kemajuan Bangsa Indonesia. Akan tetapi, sudahkah demikian?


(Foto: Tribun Kaltim)


0 comments: