Dilaporkan The Sydney Morning Herald, Selasa (27/10/2020) Jepang akan mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050, Perdana Menteri Yoshihide Suga telah menyatakan, menguraikan agenda ambisius saat negara tersebut berjuang untuk menyeimbangkan kekhawatiran ekonomi dan pandemi.
Pidato kebijakan di awal sesi parlemen pada hari Senin, waktu setempat, adalah yang pertama bagi Suga sejak dia menjabat pada 16 September setelah bosnya Shinzo Abe mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Ini mencerminkan pendekatan pragmatis Suga untuk menyelesaikan sesuatu, meskipun tidak jelas apakah dia akan memiliki bobot politik yang diperlukan untuk mengatasi kepentingan pribadi dalam menyapih negara yang kekurangan sumber daya itu dari ketergantungannya pada impor minyak dan gas.
Masih dari sumber yang sama, dia mengatakan bahwa dia bermaksud untuk menjadikan ekonomi yang berkelanjutan sebagai pilar dari strategi pertumbuhannya dan "berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai masyarakat hijau". Itu termasuk mencapai masyarakat bebas karbon pada tahun 2050.
Sekitar 40 persen emisi karbon Jepang berasal dari perusahaan listrik, dan mereka harus menggunakan lebih banyak sumber energi terbarukan sambil meningkatkan pengembangan teknologi menggunakan hidrogen, amonia, dan sumber daya bebas karbon lainnya, kata para ahli.
Suga mengatakan dia akan mempercepat penelitian dan pengembangan teknologi utama seperti baterai surya generasi berikutnya dan daur ulang karbon. Dia juga berjanji untuk mengurangi ketergantungan Jepang pada energi berbahan bakar batu bara dengan mempromosikan konservasi dan memaksimalkan energi terbarukan, sambil mempromosikan energi nuklir.
Mengutip media itu, Suga menggambarkan kebutuhan untuk beralih dari bahan bakar fosil untuk melawan perubahan iklim sebagai peluang, bukan beban.
Sumber foto melalui The Sydney Morning Herald
0 comments:
Post a Comment