Saturday, May 2, 2020

RRC Umumkan Larangan Sepihak Memancing Musim Panas di Laut yang Dipersengketakan



Sumber RFA


Wilayah apa pun yang sedang dipersengketakan atau diperebutkan hakikatnya belum 100% milik pihak mana pun. Idealnya setiap pihak menahan diri untuk tidak membuat peraturan di sana.

Tapi, Cina (RRC) malah akan menerapkan larangan memancing musim panas tahunan secara ketat di bagian Laut Cina Selatan yang diperebutkan. Dan,  larangan itu dimulai Jumat. Kemungkinannya akan ditentang secara besar-besaran oleh negara-negara penuntut lainnya.

Seperti terlansir RFA, Jumat (1/5/2020) larangan tiga setengah bulan meluas ke wilayah Laut Cina Selatan hingga paralel ke-12. Itu berarti Cina menuntut kapal penangkap ikan asing untuk tidak berpartisipasi dalam kegiatan apa pun di dan sekitar Kepulauan Paracel dan Scarborough Shoal, bagian dari Laut Cina Selatan yang juga diklaim oleh Vietnam dan Filipina.

Dalam beberapa tahun terakhir, baik Vietnam dan Filipina telah menolak hak Cina untuk menegakkan larangan penangkapan ikan di wilayah tersebut. Tahun lalu, Filipina tidak mengomentari larangan itu secara langsung, dalam penyimpangan dari norma.

"Otoritas penjaga pantai akan secara ketat menegakkan larangan itu sesuai dengan hukum dan peraturan yang relevan, menindak kejahatan dan tindakan melanggar hukum, untuk melindungi hak-hak dan kepentingan perikanan laut dan melindungi lingkungan ekologi laut," kata kantor berita pemerintah Xinhua, Jumat yang dikutip RFA.

Masih dari sumber yang sama, dikatakan larangan itu muncul ketika Kongres Rakyat Nasional Cina sedang menyusun revisi undang-undang negara yang mengatur Polisi Bersenjata Rakyat, polisi terpenting Cina, dan pasukan paramiliter. Di bawah revisi yang diusulkan, Polisi Bersenjata Rakyat telah memperluas tugas untuk penegakan hukum maritim, melindungi hak-hak Cina untuk wilayah lautnya, dan intelijen maritim.

Cina mengatakan akan memberlakukan larangan penangkapan ikan setiap tahun untuk melestarikan stok ikan di perairan teritorialnya, sebuah praktik keberlanjutan. Padahal, Cina adalah salah satu sumber terburuk penangkapan ikan ilegal, tidak diatur, dan tidak dilaporkan di kawasan ini, menurut Indeks Penangkapan Ikan IUU 2019.

Selain itu, Cina juga bukan anggota Pusat Pengembangan Perikanan Asia Tenggara, yakni organisasi antar pemerintah utama di Asia Tenggara yang ditujukan untuk perlindungan perikanan dan pembangunan berkelanjutan. Sedang Vietnam dan Filipina adalah anggota di sana. Jadi yang lebih berhak melarang sebenarnya ialah Vietnam dan Filipina. Bukan Cina.

Mengutip media tersebut, larangan memancing akan berlangsung dari 1 Mei hingga 16 Agustus 2020. Dan, pada hari Kamis, Filipina "sangat" memprotes tindakan itu, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Filipina.

Lalu, akankah Cina tetap tidak menghiraukan protes dari negara-negara di sekitarnya?

0 comments: