Tuesday, May 5, 2020

Pemerintah Tokyo akan Membayar Lebih untuk UKM yang Menyetujui Tutup hingga 31 Mei



Sumber Kyodo News 


Mungkin ini hanya bisa berlaku di negara maju. Pemerintah setempat mau dan mampu membayar lebih banyak bantuan kepada para pelaku usaha yang terkena dampak pandemi.

Adalah Jepang salah satunya. Seperti terlansir Kyodo News, Selasa (5/5/2020) Pemerintah Kota Tokyo mengatakan pada hari Selasa bahwa akan memberikan lebih banyak bantuan keuangan untuk usaha kecil dan menengah di ibukota yang menyetujui permintaannya untuk menunda operasi sampai akhir bulan ini dalam upaya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari virus corona baru.

Kebijakan untuk ibukota Jepang datang sehari setelah Perdana Menteri Shinzo Abe memperpanjang keadaan darurat nasional, awalnya akan berakhir pada hari Rabu, hingga 31 Mei.

Dalam media itu dikatakan skema dan ukuran subsidi Tokyo akan serupa dengan apa yang telah diputuskan sebelum perpanjangan keadaan darurat, yang melibatkan pembayaran 500.000 yen ($ 4.700) kepada pemilik bisnis dengan satu toko dan 1 juta yen untuk mereka yang menjalankan beberapa outlet. Pembayaran diatur untuk mulai dari Senin depan.

"Satu bulan ke depan akan memiliki arti hidup atau mati," Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa.

Koike akan mengusulkan rancangan anggaran tambahan untuk membiayai dukungan tambahan untuk sesi perakitan biasa ibukota pada bulan Juni.

Pemerintah metropolitan juga akan mengalokasikan 96 miliar yen untuk membantu 130.000 bisnis, sehingga total paket bantuan menjadi 192 miliar yen.

Mengutip sumber yang sama, bisnis yang memenuhi syarat untuk menerima bantuan keuangan termasuk restoran, bar dan tempat musik live, yang telah diminta oleh pemerintah metropolitan untuk menunda operasi selama periode tersebut.

Koike kembali meminta penduduk membatasi frekuensi berbelanja bahan makanan setiap tiga hari untuk mencegah supermarket menjadi terlalu ramai dan menahan diri untuk tidak keluar rumah untuk tujuan yang tidak penting.

Koike juga meminta perusahaan untuk menerapkan jam kerja dan jam kerja yang fleksibel sebanyak mungkin.

"Jika kita menyerah sekarang, semua upaya yang telah kita lakukan sampai sekarang tidak akan ada artinya. Saya meminta dukungan dan pengertian," kata Koike.

0 comments: