Friday, August 30, 2019

Pemerintah Harus Mementingkan Warga di Nduga, Bukan Sibuk Bangun Jalan


Sebuah kenyataan pahit bahwa pembangunan infrastruktur jalan di Nduga, Papua, telah berimbas pada trauma masyarakat.

Mengapa demikian? Pasalnya, sering terjadi ketegangan, yakni kontak senjata antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di lokasi pengerjaan. Sangat memprihatikan.

Itulah sebabnya, seperti terlansir RMOL, Sabtu (31/8/2019), tokoh masyarakat Nduga mendatangi Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (30/8),

Apa yang mereka sampaikan kepada Menko Polhukam Wiranto?

Mereka menyampaikan agar pemerintah tidak mengorbankan masyarakat setempat dalam pembangunan infrastruktur jalan.


Dikutip dari sumber yang sama, tokoh masyarakat Nduga, Samuel Tabuni yang ikut dalam pertemuan tersebut mengungkapkan, “Saya lihat manusia ini menjadi korban. Memang ada korban sebelumnya tapi ada sebab-akibatnya di situ."

Dirinya mendesak pemerintah untuk menarik mundur pasukan dari wilayah Nduga. Hal ini agar masyarakat yang mengungsi bisa kembali dan menjalani hidup dengan nyaman dan aman.

Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah dan pusat harus mementingkan kondisi warga di Nduga, bukan sibuk membangun jalan yang justru mengusir rakyat dari kediaman mereka.

Dalam kesempatan itu Samuel menambahkan, “Jadi lebih baik utamakan warga supaya tidak ada yang mati di hutan dan pengungsian, lalu kita pikir membangun mereka darimana sesuai dengan kondisi yang ada."

0 comments: