Saturday, June 8, 2019

Wiji Thukul Seakan Hidup Kembali saat Fahri Hamzah Menyerukan Kata "Lawan"


Mungkin judul di atas terkesan berlebihan. Hanya sebuah kata dapat menghadirkan sosok fenomenal yang menghilang dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya?

Wiji Thukul. Siapa yang tak kenal dirinya? Jika ditanya seperti itu, tentu jawabannya beragam. Ada yang belum pernah tahu nama itu sebelumnya. Ada yang sekadar pernah tahu nama, tapi tidak tahu tentangnya. Dan ada jawaban-jawaban lainnya.

Untuk diketahui, sosok yang satu ini merupakan aktivis yang sudah melahirkan ratusan sajak tentang kerakyatan. Ya, lewat puisi-puisinya,  seorang Wiji Thukul mengupas kehidupan rakyat kecil di bawah kepemimpinan otoriter pada masa itu. Orang-orang pun dengan mudah mengerti isi dari semua puisinya karena ia menggunakan bahasa yang sederhana.

Sebagai aktivis,  dirinya bernyali besar dan mengutamakan kejujuran dalam mengekspresikan segala yang ia lihat, dengar, dan rasa.

Dari sekian karyanya, ada satu kata yang paling terkenal, yakni "Lawan!" Kata ini tertuang dalam sajaknya berjudul Peringatan.


PERINGATAN

(Oleh : Wiji Thukul)

Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat sembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat tidak berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!

(Solo,1986)

Lalu kapankah Fahri Hamzah yang seorang politisi itu mengatakan "lawan"? Kata itu ia sebutkan dalam sebuah cuitannya di Twitter menyoal kebebasan berpendapat di media sosial. Sebagaimana yang sudah diketahui secara luas, akhir-akhir ini begitu sering adanya pelaporan atas kata-kata di media sosial hingga berujung di balik jeruji besi. Nah, di bawah ini adalah cuitan Fahri Hamzah tersebut yang ia publikasikan hari ini, Sabtu (8/6/2019).

"Itu masa depan kita. Jangan batasi diri untuk keyakinan dan kebenaran, jangan biarkan orang merampas kebebasan kita. Negara harus kita lawan dan dipersulit apabila ingin merampas kebebasan kita secara semena-mena. Mari jaga akal sehat kita." 

0 comments: