Tuesday, June 25, 2019

Inilah Perkataan Paling Elok Kaisar Yeongjo

Kaisar Yeongjo - Wikipedia

Bagi pencinta "Negeri Ginseng" kemungkinan besar pernah mengetahui nama besar Kaisar Yeongjo.

Kaisar yang lahir pada 31 Oktober 1694 ini dikenal benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Diceritakan, berdasarkan catatan sejarah,  suatu hari, tepatnya pada tahun ke-4 pada masa pemerintahannya, ke-21 dari Dinasti Joseon itu bangun karena hujan dini hari dan mengatakan pada para pejabatnya,

"Kita mengalami banjir, kekeringan, dan juga kelaparan selama empat tahun ini karena kurangnya kebajikan yang kulakukan. Dan tahun ini kita bahkan harus melalui pemberontakan yang tak pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pengkhianat bernama Yi Jin Hwa. Bagaimana rakyatku yang malang bisa menjalani hidup."

Dari kata-katanya itu, sangat jelas betapa dalamnya putra kedua Kaisar Sukjong tersebut memperhatikan rakyatnya. Kemudian, kata-katanya lagi,

"Tak ada seorang pun yang tahu kapankah hujan dingin akan tiba-tiba tercurah dan membanjiri ladang-ladang yang akan dipanen. Kurangnya kebajikanku mungkin saja bisa mendatangkan hal-hal buruk demikian karena aku gagal meraih simpati dari Langit. Bagaimana aku dapat meraih simpati dari Langit jika aku tidak merenungkan semua yang telah kulakukan dan berusaha melakukan segalanya dengan usahaku sendiri? Aku seharusnya lebih dulu memulai dengan berintropeksi terhadap perbuatanku selama ini."

Nah, tahukah Anda bahwa kehidupan kaisar yang satu ini juga diangkat dalam drama Korea Selatan?

Tahun 2019 ini, sebuah drama politk dari "Negeri Ginseng" berjudul Haechi berisi kisahnya.

Dalam drama yang diperankan Jung Il Woo, Go Ara, Kwon Yool, dan Park Hoon ini juga ada perkataan elok Kaisar Yeongjo, yakni seperti berikut,

"Aku ingin pergi keluar istana dan mendengarkan suara rakyat. Para penguasa masa lalu di kerajaan ini menganggap rakyat sebagai orang-orang yang harus diperintah. Mereka tidak mendengarkan perkataan kaum bawah. Bagi mereka, rakyat adalah makhluk yang bekerja, menawarkan tenaga, dan membayar pajak."

0 comments: