Sunday, May 4, 2025

Menyelamatkan Bahasa Minoritas yang Mendekati Punah



Pagi masih dingin. Sejumlah anak asyik bermain bola di tanah lapang. Tanpa rumput, tanpa alas kaki, dan tanpa wasit. Mereka bermain bebas. Teriakan mereka memecah keheningan. Anehnya bahasa yang anak-anak itu gunakan bukanlah bahasa ibu, ayah, dan kakek-nenek mereka. Ya, dengan kata lain bukan bahasa suku mereka. Padahal mereka tinggal di kampung. 

Cerita di atas hanyalah ilustrasi untuk menggambarkan situasi dan kondisi kebahasaan dalam kehidupan nyata. Sebutlah contohnya bahasa Dayak Berangas. Bahasa ini sebenarnya merupakan sub dari bahasa Dayak Ngaju. Bahasa Dayak Berangas tersebar di beberapa daerah di Kalimantan Selatan dan  Kalimantan Tengah. Persebaran itu bukan berarti meluasnya penggunaannya, melainkan para penggunanya bermigrasi untuk mencari penghidupan di daerah lain sebagai minoritas. 

Video di bawah ini menggambarkan suasana kehidupan orang Dayak Berangaa di Desa Podok, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. 


Mereka bermukim dan bersosialisasi dengan suku lain. Kebanyakan adalah dengan Suku Banjar yang merupakan suku terbesar di Kalimantan. Hal ini ternyata membawa pengaruh hebat terhadap kebudayaan Dayak Berangas. Data terakhir menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Dayak Berangas semakin menyusut. Rata-rata hanya orang berusia empat puluh tahun ke atas yang menguasainya. Sementara anak-anak dan kaum mudanya lebih enggan menggunakan bahasa nenek moyang mereka sendiri. 

Keengganan tersebut tentu ada alasannya. Yang terkuat adalah karena mereka malu menggunakan bahasa ini. Dalam pikiran mereka, bahasa Dayak Berangas terkesan kasar. Mereka pun lebih memilih menggunakan bahasa Banjar. 

Fenomena itu tidak bisa dibiarkan jika kita menginginkan bahasa Berangas tetap eksis di bumi ini. Caranya bagaimana? 

Agaknya perlu perhatian serius dan sungguh-sungguh untuk hal tersebut. Cara yang digunakan haruslah berkelanjutan dan menarik. Bahkan, modalnya besar. Itulah sebabnya, pemerintah, dalam hal ini Pemda Kalimantan Selatan harus turun tangan.