Wednesday, April 15, 2020

Dr. Reem: Arab Saudi "Bertindak, Bukan Bereaksi" terhadap Pandemi COVID-19


Sumber Arab News

Reaksi dan aksi. Ya, aksi nyata dan bukan sekadar bereaksi semisal kaget atau semacamnya. Itulah yang dinyatakan Dr. Reem bint Mansour Al-Saud seperti terlansir Arab News, (15/4/2020).

Secara lengkap ia berkata, "Arab Saudi bertindak, bukan bereaksi, terhadap pandemi."

Itu ia katakan kepada PBB di New York. Dr. Reem bint Mansour Al-Saud merupakan anggota delegasi permanen Kerajaan Saudi.

Sejak awal, Arab Saudi menangani pandemi penyakit COVID-19 dengan mengambil langkah tepat waktu dan berhati-hati untuk memastikan keselamatan warga, penduduk, dan migran ilegal.

Dalam media itu dilaporkan, ketika dikarantina di New York karena tanggung jawabnya di PBB, Dr. Reem bint Mansour Al-Saud berbicara kepada Arab News tentang COVID-19 dan cara Arab Saudi mengatasi krisis ini.

“Ada upaya gabungan dari berbagai entitas pemerintah untuk menguji, merawat, dan mengandung - semua elemen penting dalam mengatasi pandemi,” kata Dr. Reem.

“Kementerian Kesehatan sedang meningkatkan upaya dalam pengujian dan dalam penyediaan perawatan bagi mereka yang membutuhkan. Provinsi dan kota melakukan bagian mereka untuk menahan penyebaran virus sementara juga menyediakan kebutuhan dasar,” tambahnya.

"Kementerian Keuangan memompa dana untuk meningkatkan ekonomi dan mendukung bisnis lokal."

Dirinya mengatakan pula bahwa Kerajaan Saudi memiliki beberapa kebijakan yang memenuhi komitmennya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) di sektor kesehatan.

Mengutip sumber yang sama, SDG ketiga menetapkan promosi kesejahteraan untuk semua dengan memastikan cakupan kesehatan universal, perlindungan risiko keuangan dan akses ke layanan kesehatan esensial.

"Kerajaan sudah menyediakan layanan kesehatan gratis untuk semua warga negaranya, yang merupakan elemen penting dalam infrastruktur perawatan kesehatan yang kuat, yang diperlukan untuk mengatasi pandemi ini," kata Dr. Reem. "Selain itu, kesenjangan gender di sektor ini minimal, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang sama ke perawatan kesehatan yang tepat."

Arab Saudi juga telah ikut mensponsori resolusi Majelis Umum PBB yang baru-baru ini diadopsi oleh semua negara anggota.

"Dengan semangat multilateralisme, Arab Saudi telah menyumbangkan $10 juta kepada Organisasi Kesehatan Dunia untuk meningkatkan dukungan internasional, selain memimpin janji gabungan G20 sebesar $ 5 triliun," kata Dr Reem.

Sekadar informasi tambahan, pandemi COVID-19 bukanlah krisis kesehatan pertama yang harus dihadapi oleh Arab Saudi. Pada 2012, Kerajaan Saudi menjadi saksi dan berhasil mengatasi wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).

0 comments: