Tuesday, August 4, 2020

Anak-Anak Tanpa Gadget dalam Sehari, Ibarat Hujan Sekali dalam Setahun, Lalu Bagaimana Menyikapinya?



Gadget atau gawai sebenarnya sama dengan benda-benda lainnya. Dirancang untuk kemudahan dan kebaikan manusia. Ya, dengan kata lain bertujuan positif. Dan, sudah menjadi kelaziman di dunia ini yang baik bisa digunakan untuk hal negatif.

Pisau yang semula untuk mengiris sayuran, misalnya, digunakan pula oleh sebagian orang untuk berbuat jahat. Contoh lain, sepeda motor yang dibuat agar manusia dapat mencapai tempat tujuan dengan lebih cepat, tetapi ada saja yang menggunakannya untuk menjambret di jalan raya. 

Begitu pula dengan gadget, dapat digunakan untuk hal-hal negatif atau menjadi negatif. 

Termasuk hal yang menjadi negatif di sini bisa berupa bermain "game online" dan "game offline" dengan berlebihan. Istilahnya "tidak ingat waktu". Pagi, siang, sore, malam main game. Bahkan, pelajaran pun terabaikan. Dalam hal ini bisa juga berupa penggunaan aplikasi tertentu yang membuat anak-anak kecanduan dan mengabaikan aktivitas lainnya. 

Saya sebut menjadi negatif karena bermain game atau penggunaan aplikasi lain sebenarnya tidak masalah selama dapat dikontrol dengan baik. Akan menjadi masalah jika yang terjadi adalah sebaliknya seperti di atas tersebut.

Nah, berangkat dari realitas di lapangan itu, banyak orang tua yang mengeluhkannya. Ini sangat beralasan. Sebab, melepaskan gadget dari anak (yang sudah kecanduan) susahnya memang bukan kepalang. Ada saja alasan dari sebagian anak untuk tidak melepaskan gadget dari kehidupan mereka. 

Yang terakhir tadi, misalnya pada masa pandemi ini. Sebagian anak beralasan menggunakan gadget karena tugas online atau daring dari guru mereka. Mereka pun bebas menggunakan gadget selama 24 jam. Padahal, bersekolah termasuk tugas-tugas daring tidaklah selama itu.

Agaknya, orang tua harus benar-benar berusaha keras menyikapi fenomena ini agar anak bisa melepaskan diri dari ketergantungan gadget. Setidaknya dapat menguranginya. Lantas bagaimana caranya?

Saya membayangkan, anak-anak dapat kembali hidup alami. Mereka berteman dan bermain di halaman rumah, membantu ibu menyiram tanaman, atau melakukan hal-hal nyata dan positif lainnya. Sedang menggunakan gadget, secukupnya saja. 

Di bawah ini tersaji dua video anak-anak tanpa gadget. Anda dapat melihat betapa serunya kehidupan anak secara alami pada masa kekinian.

Video satu.


Video dua.


Dari kedua video tersebut, terlihat bahwa mereka  menikmatinya. Kesenangan dan kegembiraan terpancar dari wajah bocah-bocah itu. Jika kita dapat katakan, sebenarnya meskipun tanpa gadget asalkan anak-anak merasa senang dan gembira saat melakukannya, mereka pun akan siap sedia melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. 

Maka, tugas orang tua bukan melarang apalagi marah-marah jika anak-anak terlalu susah meninggal gadget barang sejenak dari tangan mereka. Lalu apa? Tentunya adalah membuat semenarik mungkin aktivitas yang bermanfaat bagi mereka.

0 comments: