Pixabay |
M. Iqbal J. Permana
Sekitar Tahun 1970-an dan 1980-an adalah era perdagangan kayu gelondongan di wilayah Kalimantan dan Sumatera Selatan yang sama-sama bermuara ke laut. Pada periode tersebut bertumbuhan panglong-panglong kayu, tempat penggergajian kayu balok menjadi papan dan kayu untuk kebutuhan konstruksi. Itulah sebabnya, ada istilah "Toke Panglong" atau "Toke Balok".
Karena rendahnya regulasi, maka ada perdagangan balok kayu gelondongan langsung ke Singapura dan Hong Kong menjadi marak pada masa itu, dan untuk kebutuhan konstruksi di Amerika, biasanya balok tersebut diantar lewat jalur sungai dan laut.
Istilah "Anak Kapak" dan "Toke Balok" pada periode itu muncul dari Uluan, dari sungai-sungai di hulu yang masih mempunyai tanaman hutan industri, seperti tembesu, petanang, meranti, perpat, merbau dan lain-lain yang ditebang kemudian dihanyutkan lewat sungai untuk dibuat kayu dan papan untuk konstruksi. Oleh karena itu pengusaha kayu balok ini banyak memiliki penebang pohon yang andal dengan gergaji tangan dan kampak sederhana, ketika chainsaw menjadi barang langka. Dari situlah istilah "Anak Kapak" ini berasal. Biasanya anak kapak ini melakukan deliveri dengan tongkang atau boat sampai ke panglong.
Dibutuhkan "Serang" dan "Anak Kapak" yang mengiringi kapal motor atau boat yang andal dan ahli dalam menarik rangkaian balok tersebut via sungai. Sehingga, Toke Balok biasanya mempunyai Anak Kapak dan Serang kepercayaan untuk membawa kayu balok tersebut agar tidak hilang karena dicuri atau dijual di tengah jalan.
Pekerjaan Anak Kapak ini bukanlah pekerjaan mudah karena berisiko dan juga harus punya keberanian dan keahlian serta fisik yang baik untuk ikut "bebalok" ini. Upahnya pun cukup tinggi pada masa itu karena nilai jualnya juga tinggi.
PERSPEKTIF MASA KINI.
Sekarang pekerjaan tersebut telah terdisrupsi, ketika bisnis kayu gelondongan di Sumsel meredup dan panglong panglong kayu mulai tutup pada tahun '90-an, dan bisnis ekspor kayu mulai menghilang pada tahun 2000-an. Jenis pekerjaan "Anak Kapak", kemungkinan sudah tidak ada lagi, tetapi istilah ini masih digunakan oleh generasi berikutnya, yakni untuk menyamarkan semua pekerjaan yang dilakukan oleh tim atau bawahan. Bahkan, relawan dari pemimpin atau pejabat yang didukung sebagai relasi industrial ataupun relasi kekuasaan. Maknanya bisa positif, tapi juga bisa negatif. Walahualam. 🤓🙏
0 comments:
Post a Comment